Sayapun bertukar duduk dengan Ester, kita mulai berputar-putar, tiba-tiba sebuah mobil yang juga sedang belajar mengerem mendadak di depan kami. Ester menginjak rem secara mendadak, mesin mobil mati. "Aduuh" pekik Ester. Dadanya terkena setir mobil. "Dada saya nyeri Rio" katanya. Akupun bertukar duduk lagi, dan menepikan mobilku. Kuperiksa dadanya.., dan entah bagaimana awalnya tanganku meremas payudaranya. Ester merintih, "Aahh, Rio" desahnya. Dan aku mendadak menjadi amat terangsang, kuciumi lehernya, dadanya, kutanggalkan branya, dan mataku terbeliak melihat payudara yang demikian besar menyembul dari bra Ester.
Aku makin "spanning", kuciumi puting susunya, kuhisap, kugigit kecil, terus sampai ke perut dan pusarnya, sampai ciumanku terhalang oleh celana dalamnya. Kutarik celana dalamnya kebawah, kuciumi selangkangan, bibir vagina, clitoris dan bagian dalam vaginanya, bau khas menyeruak ke hidungku. Kurasakan basah liang vaginanya. Ester mendesah, "Ooohh.., teeruus sayangg.., kamu hebaat sekalii.., aahh teeruuss Franky..", desah Ester. Aku menarik kepalaku, "Siapa Franky?" tanyaku. Tapi rupanya "foreplay" yang kulakukan sudah membuat Ester amat terangsang, terlebih ketika kuciumi belakang telinganya, Ester meronta, merintih, menggelinjang sambil tangannya membuka paksa kemeja dan celana jeans-ku (Ssstt, kemejaku sampai copot 2 kancingnya).
Karena kurang leluasa kami pindah ke jok belakang mobil, Ester merintih, "Rrriioo.., buka doong celana dalam kamuu.., Ester udah pengen banget niih.., ayoo sayaang". Aku yang juga sudah klimaks sekali segera membuka celana dalamku, kuarahkan penisku yang sudah teramat tegang liang vagina milik Ester, kuturunkan perlahan-lahan, Ester tiba-tiba melingkarkan kedua kakinya di pinggangku dan menekannya ke bawah. Peniskupun amblas ke dalam vaginanya, "Bleess.., ampuunn nikmatnya", kurasakan vagina Ester sudah demikian basahnya sehingga tak sulit untuk penisku keluar masuk berirama. Kurasakan sedotan jauh di dalam sana. Ester menggelinjang, meronta, menendang, dan akhirnya sambil menggigit kuat bahuku Ester mendesah panjang dan bersamaan kurasakan cairan membasahasi penisku jauh di dasar vagina Ester.
Ester tersenyum puas, "Kamu hebat Rio, punyamu jauh lebih hebat dari punya pacarku". Oh, baru aku tahu kalau Franky itu adalah pacar Ester, but who cares? ceweknya yang mau kok. Aku yang belum ejakulasi lalu meminta Ester untuk "nungging" (susah juga nih dalam mobil). Kutusukkan kemaluanku, selangkanganku beradu dengan pantatnya, gerakan kami makin cepat, cepat, dan akhirnya aku tak tahan lagi, sambil mencengkeram kuat bahu dan rambut Ester kusemprotkan seluruh cairan maniku dalam vaginanya, "Creett.., creett..", aahh enaknya. Setelah itu kami berbaring bertindihan, berciuman lama dan bernafsu sekali.
Sekitar jam 22.00 kuantar Ester pulang ke tempat kosnya di Kebon Kacang (dekat Plaza Indonesia). Diluar tempat kosnya kulihat seorang pria sedang duduk menunggu.
"Siapa Dia Ester?", tanyaku.
"Itu dia Franky, cowokku", jawab Ester tersenyum.
"Kamu begituan juga sama dia", tanyaku.
"Iya, tapi punya dia nggak seenak punya kamu Rio. Baru 3 menit juga dia udah keluar Payah", kata Ester.
"Dasar nakal kamu", kata saya.
Kami berciuman dan Esterpun masuk rumah kosnya. Aku pulang dan dalam perjalanan aku tersenyum sendiri membayangkan pengalamanku barusan. Kasihan si Franky, tapi Ester memang nikmat.
Sekarang kudengar Ester sudah menikah dengan Franky (kata Kristine adiknya, yang bekerja di Wisma Nusantara). Kami masih "berhubungan" (tentunya sekarang ekstra hati-hati, karena ada si "bloon" Franky suami Ester).But no problem karena aku biasa hub. Ester dulu kalu mau ketemu di rumahnya di 471XX (edited)
Ester adalah wanita terhebat dalam bercinta di antara beberapa cewekku yang lain. Seksi, payudara besar, montok, liar di ranjang, dan vagina yang mengisap nikmat. Aku amat menikmati setiap jengkal tubuhnya.selanjutnya di http://ceritadewasa.mobi
Foto Bokep Miyabi |
Aku makin "spanning", kuciumi puting susunya, kuhisap, kugigit kecil, terus sampai ke perut dan pusarnya, sampai ciumanku terhalang oleh celana dalamnya. Kutarik celana dalamnya kebawah, kuciumi selangkangan, bibir vagina, clitoris dan bagian dalam vaginanya, bau khas menyeruak ke hidungku. Kurasakan basah liang vaginanya. Ester mendesah, "Ooohh.., teeruus sayangg.., kamu hebaat sekalii.., aahh teeruuss Franky..", desah Ester. Aku menarik kepalaku, "Siapa Franky?" tanyaku. Tapi rupanya "foreplay" yang kulakukan sudah membuat Ester amat terangsang, terlebih ketika kuciumi belakang telinganya, Ester meronta, merintih, menggelinjang sambil tangannya membuka paksa kemeja dan celana jeans-ku (Ssstt, kemejaku sampai copot 2 kancingnya).
Karena kurang leluasa kami pindah ke jok belakang mobil, Ester merintih, "Rrriioo.., buka doong celana dalam kamuu.., Ester udah pengen banget niih.., ayoo sayaang". Aku yang juga sudah klimaks sekali segera membuka celana dalamku, kuarahkan penisku yang sudah teramat tegang liang vagina milik Ester, kuturunkan perlahan-lahan, Ester tiba-tiba melingkarkan kedua kakinya di pinggangku dan menekannya ke bawah. Peniskupun amblas ke dalam vaginanya, "Bleess.., ampuunn nikmatnya", kurasakan vagina Ester sudah demikian basahnya sehingga tak sulit untuk penisku keluar masuk berirama. Kurasakan sedotan jauh di dalam sana. Ester menggelinjang, meronta, menendang, dan akhirnya sambil menggigit kuat bahuku Ester mendesah panjang dan bersamaan kurasakan cairan membasahasi penisku jauh di dasar vagina Ester.
Ester tersenyum puas, "Kamu hebat Rio, punyamu jauh lebih hebat dari punya pacarku". Oh, baru aku tahu kalau Franky itu adalah pacar Ester, but who cares? ceweknya yang mau kok. Aku yang belum ejakulasi lalu meminta Ester untuk "nungging" (susah juga nih dalam mobil). Kutusukkan kemaluanku, selangkanganku beradu dengan pantatnya, gerakan kami makin cepat, cepat, dan akhirnya aku tak tahan lagi, sambil mencengkeram kuat bahu dan rambut Ester kusemprotkan seluruh cairan maniku dalam vaginanya, "Creett.., creett..", aahh enaknya. Setelah itu kami berbaring bertindihan, berciuman lama dan bernafsu sekali.
Sekitar jam 22.00 kuantar Ester pulang ke tempat kosnya di Kebon Kacang (dekat Plaza Indonesia). Diluar tempat kosnya kulihat seorang pria sedang duduk menunggu.
"Siapa Dia Ester?", tanyaku.
"Itu dia Franky, cowokku", jawab Ester tersenyum.
"Kamu begituan juga sama dia", tanyaku.
"Iya, tapi punya dia nggak seenak punya kamu Rio. Baru 3 menit juga dia udah keluar Payah", kata Ester.
"Dasar nakal kamu", kata saya.
Kami berciuman dan Esterpun masuk rumah kosnya. Aku pulang dan dalam perjalanan aku tersenyum sendiri membayangkan pengalamanku barusan. Kasihan si Franky, tapi Ester memang nikmat.
Sekarang kudengar Ester sudah menikah dengan Franky (kata Kristine adiknya, yang bekerja di Wisma Nusantara). Kami masih "berhubungan" (tentunya sekarang ekstra hati-hati, karena ada si "bloon" Franky suami Ester).But no problem karena aku biasa hub. Ester dulu kalu mau ketemu di rumahnya di 471XX (edited)
Ester adalah wanita terhebat dalam bercinta di antara beberapa cewekku yang lain. Seksi, payudara besar, montok, liar di ranjang, dan vagina yang mengisap nikmat. Aku amat menikmati setiap jengkal tubuhnya.selanjutnya di http://ceritadewasa.mobi
No comments:
Post a Comment